Hukum Kekayaan Intelektual Di Era Disrupsi

Buku ini membahas dinamika dan tantangan hukum kekayaan intelektual (HKI) dalam konteks era disrupsi digital, di mana teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), blockchain, big data, dan Internet of Things (IoT) telah merevolusi cara penciptaan, distribusi, dan pemanfaatan karya intelektual. Dengan menggunakan metode yuridis normatif yang diperkaya pendekatan konseptual dan komparatif, penulis menelaah posisi dan fungsi HKI di tengah perubahan sosial-teknologis, mengkaji prinsip-prinsip dasar hukum HKI, serta menganalisis transformasi bentuk perlindungan hak cipta, paten, merek, dan desain industri dalam ekosistem digital. Buku ini juga menyoroti problematika penegakan hukum, seperti lemahnya koordinasi kelembagaan, keterbatasan instrumen hukum dalam menghadapi pelanggaran daring, serta rendahnya literasi masyarakat terhadap HKI. Selain itu, kajian komparatif terhadap kerangka hukum internasional—terutama TRIPS dan kebijakan WIPO—ditawarkan untuk menilai posisi Indonesia dalam percaturan global.

Temuan utama buku ini menunjukkan bahwa sistem HKI tradisional yang berorientasi pada proteksi eksklusif semakin kehilangan relevansinya di era digital yang kolaboratif dan terbuka. Oleh karena itu, diperlukan rekonstruksi normatif menuju paradigma hukum yang lebih fleksibel, adaptif, dan berkeadilan, dengan menekankan keseimbangan antara perlindungan hak pencipta dan akses publik terhadap pengetahuan. Rekomendasi strategis meliputi redefinisi konsep pencipta dalam konteks AI, penguatan instrumen lisensi terbuka dan public domain, harmonisasi regulasi nasional dengan standar internasional tanpa mengorbankan kepentingan domestik, serta pembaruan kelembagaan penegakan hukum yang responsif terhadap tantangan digital. Dengan demikian, buku ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah dan praktis bagi akademisi, praktisi, pembuat kebijakan, serta masyarakat luas dalam membangun sistem HKI yang inklusif, progresif, dan sesuai dengan tuntutan zaman.